Menggambar, hal yang sangat kusukai. Ketika menggambar aku bisa mencurahkan apa isi hatiku dan dapat mengontrol emosiku. Bagiku menggambar itu sangat mengasyikkan, terutama menggambar manga/anime. hampir seluruh isi buku pelajaranku penuh dengan coretan gambar, baik gambar anime dan bunga. aku belajar menggambar manga dari melihat film-film kartun dan berbagai komik yg pernah kubaca. dari semua hal itu aku belajar sedikit demi seikit cara dan postur yg benar. aku suka membaca komik tapi tidak hanya ceritanya saja yang kunikmati tetapi gambarnya pula, bila aku tidak suka gambarnya aku tidak akan membacanya. hehehe.. oh ya kata sahabatku, kalau dia kubawakan komik yg baru kubeli dia suka karena pilihanku dalam memilih komik bagus katanya. bagiku itu sebuah pujian yg berarti, hehe..
Kata mamaku sejak kecil aku suka sekali menggambar. Aku sendiri tidak menyadari bahwa dari dulu aku hobi menggambar, haha. Ketika aku melihat gambarku pas masih kecil aku tertawa, karena lucu, dan aku sama sekali tidak menyangka perbedaan yang kualami sejak masuk smp jauh sekali dengan ketika di sd. Mungkin karena di smp barulah aku mengenal cara menggambar yang benar dari komik yang kubaca. Oh ya, pertama kali aku kenal komik, yaitu ketika teman kelasku pas kelas satu membawa komik miiko dan aku membacanya. Aku pun mulai tertarik dengan komik dan terkadang meminjam komik milik temanku. Dulunya aku masih takut membeli komik, tapi setelah itu aku beranikan diri membeli sendiri dengan uang tabunganku. Habisnya nda enak sama temanku, masa aku pinjam terus. Tapi meskipun aku punya komik sendiri aku belum berani member tahu ke orang tuaku, hehe. Tapi akhirnya ketahuan, tapi ssepertinya orang tuaku tidak marah.
Jadi begini ceritanya kenapa bisa ketahuan meski aku udah nyembunyiin komikku. Dulunya aku nyimpan dilaci bukuku dan kutumpuk dibawah buku-buku pelajaran. Tapi ketahuan adikku lalu kupindah ke dalam tas laptop yang kosong, eh nda tahunya pas aku pulang les papaku bilang begini “kamu kok naruh komik di tas laptop” beh, langsung kaget aku. Deg degan. Terus aku ngomong “lalu papa taruh dimana komikku?” dan papaku bilang ada dilemari. Jujur aku takut banget, tapi sepertinya papku tidak marah. Dan mungkin saja kedua orang tuaku sudah tahu aku punya komik. Sesampainya di rumah aku langsung memasukkan komikku ke dalam plastic besar dan tetap kutaruh di lemari. Tapi mulai dari saat itu aku sudah tidak was-was terus kalau ada orang masuk kamarku, karena sepertinya orang tuaku tidak marah meski aku punya komik yang penting prestasiku tetap bagus.
Nah begitulah sedikit cerita dariku oke kita kembali ke topic utama postku kali ini yah. Nah aku akan memperlihatkan beberapa gambar milikku tapi tidak semuanya sihh, hehe hanya yg lulus audisi(sangkanya audisi apaan, hahaha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar